Cara Menanam Jahe – Jahe merupakan jenis tanaman berimpang yang sudah tidak asing lagi, jahe umumnya banyak digunakan dalam masakan. Dengan banyaknya inovasi, kini jahe banyak diolah menjadi kue jahe, minuman wedang jahe hingga wedang jahe bubuk.
Jahe juga dikenal dapat mengatasi beberapa macam penyakit seperti kembung dan masuk angin, dengan banyaknya permintaan akan jahe membuat banyak yang ingin membudidayakan / menanam jahe. Bila Anda ingin menanam jahe maka ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam cara menanam jahe, yaitu :
Syarat Tumbuh
Tanaman jahe dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 0 – 1500 mdpl yang memiliki curah hujan sekitar 2500 – 3000 mm/tahun. Selain itu pastikan juga daerah tersebut memiliki kelembaban udara 70% – 80%. Pastikan juga tanah memiliki unsur hara yang cukup dan pH sekitar 5,5 – 7 pH. Anda dapat menguji kesuburan dan nilai pH tanah menggunakan alat soil pH meter.
Persiapan Bibit Jahe
Bibit jahe dapat diperoleh dari rimpang tanaman induk yang sehat dan telah berumur sekitar 9 – 10 bulan. Bibit yang digunakan memiliki ciri kulit rimpang jahe yang mengering berwarna merah kecoklatan.
Persemaian Bibit Jahe
Setelah mendapatkan rimpang sebagai bibit maka selanjutnya rimpang dipotong menggunakan pisau atau yang lainnya dan ambil mata tunasnya, selanjutnya semaikan bibit pada media persemaian lalu tutup dengan sungkup plastik transparan. Diamkan lebih dahulu selama seminggu lebih barulah lakukan penyiraman secara teratur sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari lalu tutup kembali sungkupnya.
Pemilihan Lahan Tanam Jahe
Olah lebih dahulu lahan yang akan digunakan untuk menanam jahe dengan cara dibajak dengan kedalaman sekitar 30 cm, selanjutnya tanah dibiarkan selama sekitar 2 – 4 minggu agar gas beracun dalam tanah menguap dan berbagai hama maupun bibit penyakit akan mati karena terkena sinar matahari. Apabila penggemburan dirasa belum cukup maka proses ini dapat dilakukan dua kali. Setelah benar – benar gembur maka beri pupuk kandang dengan dosis 1.500 – 2.500 kg, namun bila pH tanah terlalu masam maka lakukan pengapuran lebih dahulu menggunakan dolomit.
Setelah kesuburan tanah sudah sesuai maka selanjutnya buatlah bedengan dengan tinggi sekitar 20 – 30 cm, lebar sekitar 80 – 100 cm dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan yang akan Anda gunakan. Yang terakhir buatlah lubang tanam sedalam 3 – 7,5 cm untuk menanam bibit di dalamnya.
Cara Menanam Jahe
Setelah semuanya siap maka proses penanaman dapat dilakukan dengan cara merebahkan bibit jahe di dalam lubang yang telah dibuat. Awal musim hujan sekitar bulan September dan Oktober merupakan waktu terbaik untuk menanam jahe.
Penyiangan
Bila di sekitar tanaman jahe banyak ditumbuhi gulma / tanaman pengganggu lainnya maka Anda harus melakukan penyiangan dengan cara mencabutinya secara manual menggunakan tangan. Hal ini dilakukan agar nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jahe tidak berebut dengan gulma tersebut.
Pemupukan
Untuk menjaga ketersediaan unsur hara yang diperlukan maka perlu dilakukan pemupukan menggunakan jenis pupuk NPK yang dosisnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
Masa Panen Jahe
Saat tanaman sudah berumur 9 – 10 bulan dari masa tanam maka jahe sudah dapat dipanen atau bisa juga lebih awal jika tanaman mulai terserang hama penyakit. Bila hal itu terjadi maka saat jahe berumur 6 – 7 bulan maka jahe dapat segera dipanen. Pastikan jahe yang telah dipanen dicuci hingga bersih sebelum Anda menjualnya.